Program Makan Bergizi Gratis: Terobosan Nyata Prabowo untuk Generasi Indonesia Sehat

- Created May 07 2025
- / 4849 Read
Enam bulan sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjadi salah satu kebijakan unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dengan target menjangkau 82,9 juta penerima manfaat pada November 2025, program ini tidak hanya bertujuan memerangi kelaparan tetapi juga menjadi investasi jangka panjang untuk mencetak generasi sehat dan berkualitas. Hingga awal Mei 2025, MBG telah berhasil menyentuh 3,4 juta penerima, terutama siswa PAUD hingga SMA, ibu hamil, dan balita di 1.286 titik distribusi di seluruh Indonesia.
Keberhasilan MBG tercermin dari tingginya tingkat penerimaan masyarakat. Survei Lembaga Survei Indonesia menunjukkan 91% masyarakat mengetahui program ini, dengan 87,1% menyatakan dukungan. Presiden Prabowo dengan bangga menyebut tingkat keberhasilan program mencapai 99,99%, dengan hanya 0,005% kasus keracunan (200 dari 3,4 juta penerima) dan 5 orang yang memerlukan rawat inap. "Ini bukti bahwa dengan niat baik dan tekad kuat, kita bisa mewujudkan hal yang dianggap mustahil," tegas Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna.
Di balik angka-angka positif tersebut, MBG juga menghadapi sejumlah tantangan. Badan Gizi Nasional (BGN) mengakui keterbatasan infrastruktur, dengan hanya 238 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi dari target 30.000 unit. Ketimpangan distribusi juga terlihat, dimana daerah rawan stunting seperti NTT masih tertinggal dibanding Jawa. Selain itu, analisis CISDI menemukan hanya 17% menu MBG yang memenuhi 30-35% kebutuhan energi harian, sementara 45% mengandung pangan ultra-proses tinggi gula.
Pemerintah tidak tinggal diam menghadapi tantangan ini. BGN telah melatih 10.300 dari 43.000 sukarelawan tentang keamanan pangan dan SOP. Kolaborasi dengan 140 UMKM lokal juga digalakkan, menciptakan efek ganda: menyerap 0,82 juta tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan UMKM hingga 33,68%. "MBG bukan sekadar program sosial, tapi penggerak ekonomi kerakyatan," ujar Wakil Komisi I DPR dari Golkar, Dave Laksono.
Dampak MBG mulai terlihat di berbagai daerah. Di SMA Negeri 10 Surabaya, siswa seperti Faruq (kelas 11) mengaku bisa menghemat uang saku untuk kebutuhan lain berkat MBG. Pilot project di SDN 03 Warungkiara Sukabumi berhasil meningkatkan kehadiran siswa dari 70-80% menjadi 100%. Restoran yang sempat bangkrut pun bangkit kembali dengan menjadi mitra penyedia makanan, melayani 3.000 porsi per hari.
Dari perspektif makro, MBG disebut sebagai langkah progresif untuk memutus rantai malnutrisi. Moestar dari BGN menekankan bahwa investasi pada gizi hari ini akan berbuah pada peningkatan kualitas SDM di masa depan. Studi Indef bahkan memprediksi setiap Rp10.000 yang dikeluarkan untuk MBG akan memberi dampak ekonomi Rp63.500.
Meski demikian, kritik tetap mengemuka, terutama soal anggaran Rp171 triliun yang dinilai terlalu besar. Namun Ketua Komisi XI DPR, Misbakhun, meyakini MBG tidak akan mengganggu perekonomian nasional. Pemerintah juga memastikan program ini merata, termasuk untuk santri pesantren yang sering terabaikan.
Enam bulan pertama MBG telah membuktikan bahwa program ini lebih dari sekadar janji kampanye. Dengan terus memperbaiki standar gizi, memperluas jangkauan, dan memperketat pengawasan, MBG berpotensi menjadi legacy terbesar Prabowo untuk Indonesia Emas 2045. Seperti diingatkan Presiden: "Kita tidak boleh puas di 99,99%. Target kita adalah nol kesalahan".
Share News
For Add Product Review,You Need To Login First